manusia berusaha “mengungkap” untuk memahami dan memanfaatkannya. Biologi termasuk salah satu
bidang IPA, bersama fisika dan kima.
Untuk lebih memahami IPA, kita harus mengetahui ciri-cirinya. Ciri-ciri IPA antara lain sebagai
berikut.
a.Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkret yang terdapat di alam, misalnya benda
padat, cair, dan gas. Benda-benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap indra kita.
Seandainya indra kita tidak dapat menagkapnya, maka dibuat peralatan yang mampu menangkap
benda tau gejalanya. Misalnya gelombang radio tidak dapat kita dengar tetapi dengan
menggunakan pesawat radio kita dapat mendengarnya. Demikian pula listrik, radioaktif, dan
bakteri, merupakan objek kajian IPA yang dapat ditangkap indra setelah menggunakan peralatan
khusus.
Seandainya indra kita tidak dapat menagkapnya, maka dibuat peralatan yang mampu menangkap
benda tau gejalanya. Misalnya gelombang radio tidak dapat kita dengar tetapi dengan
menggunakan pesawat radio kita dapat mendengarnya. Demikian pula listrik, radioaktif, dan
bakteri, merupakan objek kajian IPA yang dapat ditangkap indra setelah menggunakan peralatan
khusus.
Objek kajian IPA dibedakan menjadi objek kajian fisika, kimia, dan biologi. Objek kajian
fisika adalah benda-benda alam termasuk benda-benda angkasa. Objek kajian kimia adalah zat-
zat kimia yang meliputi sifat dan reaksi-reaksinya. Sedangkan objek kajian biologi adalah
makhluk hidup yang berkaitan dengan struktur dan fungsinya.
fisika adalah benda-benda alam termasuk benda-benda angkasa. Objek kajian kimia adalah zat-
zat kimia yang meliputi sifat dan reaksi-reaksinya. Sedangkan objek kajian biologi adalah
makhluk hidup yang berkaitan dengan struktur dan fungsinya.
b.Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Oleh karena objeknya konkret dan dapat
ditangkap indra, IPA dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata), yakni
pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap orang.
c.Memiliki langkah-langkah sistematis. Langkah-langkah sistematis tersebut bersifat baku untuk
setiap bidang kajian (fisika, kimia, biologi). Orang lain yang ingin membuktikan gejala yang
sama dengan langkah yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula asalkan situasi dan
kondisinya sama. Misalkan seseorang ingin membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon
dioksida. Di mana pun dia berada asalkan langkah-langkah yang digunakan sama, maka dia akan
dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon dioksida. Jadi tidak ada kebohongan
ilmiah.
sama dengan langkah yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula asalkan situasi dan
kondisinya sama. Misalkan seseorang ingin membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon
dioksida. Di mana pun dia berada asalkan langkah-langkah yang digunakan sama, maka dia akan
dapat membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbon dioksida. Jadi tidak ada kebohongan
ilmiah.
d.Menggunakan cara berpikir logis. Cara berpikir menggunakan logika akan mengikuti
kontinuitas dan disiplin dalam berpikir. Kesimpulan-kesimpulan ditarik berdasarkan logika-logika
tertentu, misalnya secara induktif dan deduktif.
Berpikir induktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Misalnya, ayam mati, kucing mati, tumbuhan mati, dan manusia mati. Ayam, kucing, tumbuhan dan manusia adalah makhluk hidup. Kesimpulannya semua makhluk hidup akan mati.
Berpikir deduktif artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misalnya, semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas. Tumbuhan adalah makhluk hidup. Kesimpulannya, tumbhuan memerlukan oksigen untuk bernapas.
e.Hasilnya objektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subjektif). Hasil
penelitian ilmiah bebas dari kepentingan seseorang atau politik sehingga tidak memihak siapa
pun selain memihak pada kebenaran ilmiah.
f.Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku umum, di mana pun diberlakukan. Misalnya,
jika kita mengawinkan secara langsung tumbuhan A dan B, maka di mana pun hasilnya akan
mengikuti hokum-hukum persilangan yang dibuat oleh Gregor Mendel.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, matematika tergolong IPA atau bukan? Jawabannya, matematika
bukanlah IPA karena objek matematika bukan benda. Objek matematika berupa benda abstrak seperti
garis, titik, dan angka. Matematika tidak dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris melainkan pada
cara berpikir logis. Hasilnya berupa hukum-hukum dan aksioma-aksioma yang berlaku universal yang
bukanlah IPA karena objek matematika bukan benda. Objek matematika berupa benda abstrak seperti
garis, titik, dan angka. Matematika tidak dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris melainkan pada
cara berpikir logis. Hasilnya berupa hukum-hukum dan aksioma-aksioma yang berlaku universal yang
artinya berlaku untuk seluruh jagad ray, tidak hanya di bumi melainkan juga di luar angkasa. Hukum-
hukum matematika banyak digunakan untuk memecahkan segala persoalan kehidupan manusia.
Apakah agama itu ilmu pengetahuan? Agama bukan ilmu pengetahuan karena tidak
dikembangkan oleh manusia. Manusia hanya menerimanya melalui wahyu. Jadi, agama tidak
dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Misalnya, tidak ada orang yang pernah secara empiris
tinggal di alam kubur atau neraka, bukan? Objek agama adalah semua benda yang ada dan mungkin ada,
misalnya alam raya dan akhirat. Jika ilmu pengetahuan dimulai dari tidak percaya, agama dimuali dari
rasa percaya. Kebenaran ilmu pengetahuan senantiasa berubah (kebenaran relative) sedangkan kebenaran
dagama bersifat mutlak (kebenaran absolute).
dikembangkan oleh manusia. Manusia hanya menerimanya melalui wahyu. Jadi, agama tidak
dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Misalnya, tidak ada orang yang pernah secara empiris
tinggal di alam kubur atau neraka, bukan? Objek agama adalah semua benda yang ada dan mungkin ada,
misalnya alam raya dan akhirat. Jika ilmu pengetahuan dimulai dari tidak percaya, agama dimuali dari
rasa percaya. Kebenaran ilmu pengetahuan senantiasa berubah (kebenaran relative) sedangkan kebenaran
dagama bersifat mutlak (kebenaran absolute).
2. Keterampilam Proses
Dalam pembahasan sebelumnya, kalian telah belajar tentang bagaimana belajar biologi. Dalam
belajar biologi kita dapat meniru apa yang dilakukan oleh para pakar. Para pakar berhasil menemukan
ilmu pengetahuan karena mereka bekerja secara sistematis, teliti, tekun, dan disiplin. Dalam subpokok
bahasan berikut kalian akan berlatih melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi,
mengklasifikasi, menafsirkan, memprakirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variable.
belajar biologi kita dapat meniru apa yang dilakukan oleh para pakar. Para pakar berhasil menemukan
ilmu pengetahuan karena mereka bekerja secara sistematis, teliti, tekun, dan disiplin. Dalam subpokok
bahasan berikut kalian akan berlatih melakukan keterampilan proses yaitu mengobservasi,
mengklasifikasi, menafsirkan, memprakirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variable.
a. Mengobservasi
Keterampilan dasar yang harus dimiliki seorang ilmuwan adalah melakukan observasi.
Mengobservasi adalah mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indra.
Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan penciuman.
Mengobservasi adalah mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indra.
Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan penciuman.
Hasil Observasi
Dalam biologi, hasil observasi seringkali dibuat bentuk:
a.Gambar, misalnya gambar daun, batang, buah, bunga. Pola bentuk objek hendaknya sama,
misalnya pola bentuk tulang daun, meskipun gambarnya tidak harus persis sama dengan
bendanya. Ukurannya dapat dibuat dengan skala dari ukuran sebenarnya.
b. Bagan, misalnya bagan siklus hidup kupu-kupu.
c. Table, misalnya table pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
d. Grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik garis.
e. Tulisan, yaitu mendeskripsikan dengan kata-kata.
b. Bagan, misalnya bagan siklus hidup kupu-kupu.
c. Table, misalnya table pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.
d. Grafik balok, grafik lingkaran, dan grafik garis.
e. Tulisan, yaitu mendeskripsikan dengan kata-kata.
b. Menggolongkan
Menggolongkan atau mengklasifikasi merupakan kegiatan untuk memudahkan dalam
mempelajari sesuatu. Setiap penggolongan mempunyai dasar dan tujuan tertentu, misalnya:
1)Penggolongan daun berdasarkan bentuk ujung daun, ukuran daun, serta permukaan daun
berambut atau tidak
2) Penggolongan bunga berdasarkan warnanya, bentuknya, atau baunya
3) Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya, jenis makanannya, atau bentuk
2) Penggolongan bunga berdasarkan warnanya, bentuknya, atau baunya
3) Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya, jenis makanannya, atau bentuk
kakinya.
c. Menafsirkan
Manafsirkan artinya memberikan arti pada suatu fenomena atau kejadian berdasarkan atas
kejadian lainnya. Jadi, dalam memberikan arti hendaknya memiliki acuan atau patokan. Tanpa acuan,
sesuatu tidak dapat dibandingkan dengan yang lain.
kejadian lainnya. Jadi, dalam memberikan arti hendaknya memiliki acuan atau patokan. Tanpa acuan,
sesuatu tidak dapat dibandingkan dengan yang lain.
d. Memprakirakan
Istilah memprakirakan tidak sama dengan meramalkan. Hal ini disebabkan karena meramal,
seperti yang dilakukan oleh ahli nujum, memiliki dasar yang berbeda dengan memprakirakan atau
memprediksikan. Seorang ahli geologi dapat memprakirakan terjadinya gempa berdasarkan data-data
geologi. Ahli meteorology dapat memprakirakan musim dan kapan jatuhnya hujan berdasarkan data
seperti yang dilakukan oleh ahli nujum, memiliki dasar yang berbeda dengan memprakirakan atau
memprediksikan. Seorang ahli geologi dapat memprakirakan terjadinya gempa berdasarkan data-data
geologi. Ahli meteorology dapat memprakirakan musim dan kapan jatuhnya hujan berdasarkan data
meteorology. Ahli astronomi dapat memprakirakan kapan terjadinya gerhana matahari atau bulan, atau
datangnya komet Halley, berdasarkan perhitungan. Jadi mereka dapat memprakirakan kejadian
berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku.
datangnya komet Halley, berdasarkan perhitungan. Jadi mereka dapat memprakirakan kejadian
berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku.
e. Mengajukan pertanyaan
Sejak kecil manusia memiliki naluri ingin tahu yang besar. Anak kecil senantiasa bertanya
tentang apa saja. Anak kecil adalah ilmuwan sejati, akan tetapi, lingkungannya sering kurang mendukung
untuk terus berkembang menjadi ilmuwan. Secara pelan-pelan rasa ingin tahu itu dimatikan, misalnya
dengan memarahi anak tersebut jika ia terus-menerus bertanya.
tentang apa saja. Anak kecil adalah ilmuwan sejati, akan tetapi, lingkungannya sering kurang mendukung
untuk terus berkembang menjadi ilmuwan. Secara pelan-pelan rasa ingin tahu itu dimatikan, misalnya
dengan memarahi anak tersebut jika ia terus-menerus bertanya.
Mengajukan pertanyaan sebenarnya adalah merumuskan permasalahan. Seseorang mengatakan bahwa di lingkungannya tidak ada masalah, sedangkan orang lain menganggap di lingkungan itu penuh masalah. Orang dapat mengenal dan menemukan masalah tergantung pada pengetahuan orang tersebut. Semakin luas pengetahuan seseorang, semakin mudah mengenali masalah yang ada di sekitarnya.
Masalah didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Namun sebenarnya
kita dapat mencari-cari masalah. Untuk menemukan permasalahan, seseorang harus dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
kita dapat mencari-cari masalah. Untuk menemukan permasalahan, seseorang harus dapat
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan.
f. Mengidentifikasi variable
Variable adalah factor-faktor yang berpengaruh yang memiliki nilai (ukuran tertentu) dan dapat
berubah atau diubah. Karena itu variable sering disebut peubah. Factor-faktor yang berpengaruh terhadap
organism dapat berupa factor berikut.
1) Factor fisika, berupa tekanan udara, cahaya matahari, suhu, angin, dan gravitasi bumi.
2) Factor kimia, berupa mineral, pH, kadar garam, makanan, air, oksigen, dan karbon dioksida.
3) Factor biologi, berupa daur hidup, reproduksi, parasit, pemangsa, dan organism lain dalam
1) Factor fisika, berupa tekanan udara, cahaya matahari, suhu, angin, dan gravitasi bumi.
2) Factor kimia, berupa mineral, pH, kadar garam, makanan, air, oksigen, dan karbon dioksida.
3) Factor biologi, berupa daur hidup, reproduksi, parasit, pemangsa, dan organism lain dalam
lingkungan.
Di dalam penelitian, factor-faktor yang berpengaruh itu dibuat sama untuk semua organism uji,
disebut variabel control. Satu factor dibuat bervariasi dan disebut sebagai variabel bebas, karena peneliti
bebas melakukan perubahan-perubahan. Jika organism diberikan perlakuan, akibatnya dapat diukur.
Akibat dari perlakuan itu disebut variable terikat.
disebut variabel control. Satu factor dibuat bervariasi dan disebut sebagai variabel bebas, karena peneliti
bebas melakukan perubahan-perubahan. Jika organism diberikan perlakuan, akibatnya dapat diukur.
Akibat dari perlakuan itu disebut variable terikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar