Keep Smile Always and Forever

Selasa, 12 April 2011

Materi Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Hidros = air dan Sphere = daerah atau wilayah. Hidrosfer diartikan sebagai perairan yang mengelilingi bumi .
A. SIKLUS HIDROLOGI
Di permukaan bumi air selalu berputar menurut siklus yang terjadi. Siklus hidrologi di bagi menjadi tiga yaitu :
  1. Siklus pendek : yaitu air laut yag munguap, terkondensasi, membentuk awan dan turun hujan dilaut. Intinya air dari laut langsung kembali ke laut.
  2. Siklus sedang : yaitu penguapan air laut, sungai, rawa, atau danau terkondensasi menjadi awan, terbawa kedaratan dan turun hujan lalu mengalir ke selokan, sungai, danau, dan kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di darat, kembali lagi ke laut.
  3. 3. Siklus panjang : Ar laut, dan daratan, termasuk respirasi tumbuh – tumbuhan menguap menjadi awan dan hujan. Air hujan sebagian masuk ke tanah menjadi air tanah, diserap tumbuh – tumbuhan, ada yang turun hujan sebagai salju dan akan mencair sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama dan akhirnya kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di puncak gunung turun sebagai air tanah, ke darat dan kembali lagi ke laut.
B. JENIS – JENIS PERAIRAN.
Perairan yang ada di permukaan bumi ada 2 yaitu perairan darat dan peraran laut.. Macam – macam perairan darat sebagai berikut :
  1. 1. Sungai













Adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya, menempati bagian permukaan bumi yang lebih rendah  dan bermuara pada laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.
A.Jenis –jenis sungai yang ada sebagai berikut :
a. Berdasarkan sumbernya :
  1. Sungai mata air : sumbernya berasal dari mata air
  2. Sungai hujan : sumbernya berasal dari air hujan
  3. Sungai gletser : sumber airnya berasal dari es yang mencair
  4. Sungai campuran : sumber airnya berasal dari campuran mata air, gletser dan hujan.
b. Berdasar keadaan airnya :
  1. Sungai permanen : sepanjang tahun airnya relatif tetap besar.
  2. Sungai periodik : airnya pada musim hujan banyak sedangkan musim kemarau berkurang.
  3. Sungai episodik : airnya kering pada musim kemarau dan ada pada musim hujan.
c. Berdasarkan struktur lapisan/geologi.
  1. Sungai anteseden : sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan batuan yang ilaluinya dan dapat mempertahankan alirannya, karena erosi sungai lebih cepat dibandingkan dengan pengangkatan batuan.
  2. Sungai epigenesa : sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya secara vertikal sehingga mencapai batuan induknya.
d. Berdasarkan arah alirannya.
  1. Sungai konsekuen : arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng yang dilaluinya.
  2. Sungai subsekuen : arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen dan muaranya pada sungai konsekuen.
  3. Sungai obsekuen : arah alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekuen ( kemiringan lereng) dan bermuara atau anak sungai subsekuen.
  4. Sungai resekuen : arah alirannya mengikuti kemiringan lereng batuan tetapi bermuara di sungai subsekuen.
  5. Sungai insekuen : arah dan pola alirannya tidak menentu, tidak mengikuti kemiringan lereng,
B. Pola aliran sungai

1.Pola radial (menjari) di bagi menjadi dua :

a. Radial sentrifugal : arah alirannya meninggalkan pusat atau menuruni lereng/kerucut gunung.
b. Radial sentripetal : arah alirannya menuju pusat atau menuju pusat depresi / penurunan.
2.Pola pararel : pola aliran sungai berbentuk sejajar dengan sungai lainnya dan alirannya menyesuaikan dengan kemiringan lereng,
3. Pola rektangular : bentuknya siku – siku atau hampir mendekati siku – siku.
4. Pola trelis : berbentuk sirip daun, terjadi pada pegunungan lipatan.
5.  Pola dendririk : berbentuk seperti pohon dengan cabang – cabangnya.
6. Pola  Anular : pada awalnya merupakan pola radial sentrifugal, kemudian timbul sungai subsekuen, obsekuen dan resekuen.
C. DAS ( daerah aliran sungai)
DAS adalah suatu kesatuan wilayah atau kawasan yang terdiri dari satu sungai induk / besar beserta anak – anak sungainya. Contoh, Das Brantas, Das Bengawan Solo, Das Citarum dan sebagainya.
Das berfungsi sebagai berikut :
  1. Sebagai daerah penangkap air hujan.
  2. Pengendali banjir pada musim hujan
  3. Penyuplai air pada musim kemarau.
Karena fungsi das yang sangat penting maka perlu pelestarian dari kerusakan dan perlu pengelolaan .
D. Meander.
Bentuk dari kelokan–kelokan sungai yang disebabkan oleh pengikisan air sungai di sebut meander. Meander di pengaruhi oleh kekuatan batuan yang dilalui aliran sungai. Dari mender ini bisa terbentuk danau tapal kuda (oxbow lake) , lebih jelasnya amati gambar berikut,
















E. Delta.
Delta merupakan pengendapan material hasil erosi yang di endapkan di muara sungai. Besarnya delta tergantung dari jumlah material batuan yang tererosi di daerah hulu sungai. Delta hanya terjadi bila sungai bermuara di pantai yang gelombangnya tidak besar, terutama dipantai utara Pulau Jawa. Delta mempunyai bentuk bermacam–macam, amati gambar berikut.
F. Danau
Danau adalah tempat berkumpulnya air pada cekungan tertentu yang berasal dari air hujan, sungai, gletser, air tanah, maupun mata air, dan sudah ada perbedaan suhu pada air tersebut.
Jenis – jenis danau sebagai berikut :
a. Berdasarkan jenis airnya.
1. Danau air asin: danau yang airnya asin, terletak didaerah panas yang intensitas penguapannya sangat besar. Contoh : Danau Merah.
2. Danau air tawar : danau yang airnya berupa air tawar, terdapat pada daerah basah (banyak hujan). Contoh : danau –danau yang ada di Indonesia ( Danau Toba, Danau Singkarak dan lain – lain)
b. Berdasarkan terjadinya
  1. Danau tektonik : terjadi karena peristiwa tektonik sehingga mengakibatkan turunnya sebagian permukaan bumi sehingga terbentuk suatu cekungan yang terisi air. Contoh: Danau toba, Danau Singkarak dan sebagainya..
  2. Danaua Vulkanik : terjadi karena air tergenang pada lubang bekas kawah gunung meletus. Contoh: Danau Kalimutu (Flores), Danau Kelud (Jawa Timur) dan sebagainya.
  3. Danau Karst : Danau yang terjadi di daerah kapaur. Terjadi akibat pengikisan kapur oleh air. Danau Karst yang berukuran kecil di sebut dolin, sedangkan yang ukuran besar disebut uvala. Contoh: danau ini banyak terdapat di pegunungan kapur Gunung Kidul Yogyakarta.
  4. Danau Glasial : terbentuk akibat dari proses erosi dan pengendapan glasial, sehingga membentk cekungan–cekungan dan terisi air. Contoh: Danau di Norwegia dan Finlandia.
  5. Danau Erosi Sungai : terbentuk dari meander sungai yang sudah sangat lama, sehingga terbentuk danau tapal kuda ( Oxbow lake).
  6. Danau bendungan atau waduk : Danau yang terbentuk karena adanya pembendungan sungai baik dari peristiwa alam maupun oleh manusia. Contoh: Waduk Karang Kates, Waduk Jati Luhur, Danau Laut Tawar (Aceh).
Danau sangat bermanfaat cukup besar bagi kehidupan manusia antara lain :
1. Sebagai sumber irigasi pertanian.
2. Sebagai tempat untuk perikanan air tawar.
3. Pembangkit tenaga listrik ( PLTA ).
4. Obyek pariwisata dan sarana olah raga.
Sedangkan upaya pelestarian danau sebagi berikut :
  1. Mengurangi erosi DAS dengan cara tidak menebang hutan sembarangan, reboisasi atau penghijauan pada tanah yang gundul.
  2. Tidak membuang limbah sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri pada perairan.
3. Rawa.
Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun air sungai, yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air cukup tinggi.
a.Ciri – ciri rawa sebagai berikut :
  1. Air bersifat asam karena selalu tergenang air.
  2. Tanaman air banyak menutupi permukaannya.
  3. Airnya keruh dan warna mendekati merah.
  4. Pada dasar rawa terdapat tanaman gambut.
b. Penggolongan rawa :
  1. Berdasar sifat airnya di bagi tiga yaitu : rawa air asin, air tawar, dan air payau.
  2. Berdasar keadaan airnya dibagi menjadi dua yaitu :
    1. Rawa pasang surut : terletak didekat sungai atau pantai yang terpengaruh oleh pasang surut sungai dan pantai.
    2. Rawa genangan: rawa yang selalu tergenang air, airnya bersifat asam.
c. Manfaat rawa :
  1. Untuk menahan dan mengurangi erosi di daerah pasang surut.
  2. Untuk areal pertanian ( sawah pasang surut)
  3. Usaha perikanan darat.
  4. Penghasil kayu bakau.
  5. Untuk pupuk dan bahan bakar dengan melalui proses pengeringan terlebih dahulu ( tanah gambut).
d.Usaha pelestarian rawa
  1. Reboisasi didaerah rawa dengan menanam tanaman air untuk menahan erosi.
  2. Tidak mencemari rawa.
  3. Tidak merusak tanaman yang ada di rawa.
4. Air Tanah.
Air tanah adalah bagian air yang berada  di bawah lapisan tanah dan berada diatas lapisan kedap air. Kedalaman air tanah tidak sama di setiap tempat, hal ini tergantung dari tebal lapisan tanah . Asal air tanah sebagian besar dari air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah..
a. Penggolongan air tanah.
1. Berdasarkan kedalaman airnya :
a. Air tanah dangkal : air tanah yang berada dibawah permukaan tanah dan berada diatas permukaan kedap air ( impermeabel). Air tanah ini disebut juga air freatis, contoh air ini adalah air sumur yang kita pakai sehari – hari
b.Air tanah dalam : air tanah yang berada diantara lapisan kedap air. Contoh air ini adalah air artesis, oase ( di padang pasir)
2. Berdasar asal airnya :
  1. Air vados : sember airnya berasal dari air hujan.
  2. Air Asin  : air tanah yang terdapat dipinggir pantai dan sumber airnya berasal dari resapan air laut.
  3. Air yuvenil : air berasal dari magma dan belum mengalami siklus hidrologi.
b. Manfaat air tanah.
1. Untuk keperluan rumah tangga (mandi, memasak, mencuci dan sebagainya)
2. Untuk keperluan dalam perindustrian.
3. Sebagai cadangan air bersih.
4. Berguna dalam mengikat butiran – butiran tanah.
c. Pelestarian air tanah
  1. Tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan air tanah.
  2. Mengurangi kepadatan penduduk dengan cara program keluarga berencana dan transmigrasi.
  3. Tidak merusak hutan dan menggalakkan program penghijauan.
  4. Merencanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
  5. Mencegah pembuangan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri sehingga tidak mencemari air tanah.
UJI KOMPETENSI
  1. 1. Buatlah gambar DAS di daerahmu dan beri penjelasan tentang kondisi DAS tersebut.
  2. Berikan penjelasan yang kongkrit bagaimana cara pelestarian perairan darat.
  1. 6. Banjir dan dampaknya terhadap lingkungan.



















Banjir (nampak Atas)
Sungai merupakan perairan yang banyak mendatangkan manfaat, tetapi jika sungai tidak dijaga kelestariannya atau sudah mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan banjir.
a. Penyebab banjir.
  1. Rusaknya hutan dan tanah di daerah hulu sungai / pegunungan.
  2. Pembuangan sampah di daerah hilir sungai.
  3. Pemukiman yang padat sehingga merusak sungai. Sungai terjadi penyempitan akibat kanan kiri sungai dipakai untuk pemukiman.
b. Dampak banjir.
Dampak dari banjir  banyak menimbulkan aspek negatif yaitu : rusaknya lahan–lahan pertanian, bangunan–bangunan, pencemaran lingkungan, dan terjangkitnya beberapa penyakit.
c.Usaha mencegah banjir.
  1. Menjaga kelestarian hutan di daerah hulu.
  2. Pembuatan sistem pertanian yang benar pada lereng pegunungan sehingga tidak menimbulkan erosi tanah.
  3. Normalisasi sungai dengan cara pengerukan bila terjadi sedimentasi yang berlebihan.
  4. Pembuatan tanggul –tanggul dikanan kiri sungai agar tidak meluap bila intensitas air besar.
  5. Pembuatan saluran – saluran kecil untuk memecah aliran sungai besar.
  6. Pembuatan waduk atau bendungan untuk menampung luapan air sekaligus untuk irigasi pertanian.
  7. Di buat pintu – pintu air untuk membagi intensitas air.
  8. Peningkatan kesadaran masyarakat pentingnya perawatan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar